ASAL USUL BANYUWANGI



Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya.

Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.
“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.


Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.


Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana.

Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. “ Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.
Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai.

Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.

“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.

Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Sinopsis 3600 Detik

3600 Detik


Sandra sangat terpukul ketika orang tuanya bercerai. Dan hatinya semakin sakit ketika ayahnya memutuskan ia harus tinggal bersama ibunya, yang selama ini tak pernah dekat dengannya. Kemarahan yang menggelora menjadikan Sandra remaja yang bandel. Berulang kali is di keluarkan dari sekolah karena kenakalannya yang di luar batas.

Akhirnya ibunya memutuskan untuk pindah kota. Mungkin suasana dan lingkungan baru akan mengubah perilaku putrinya. Namun di sekolahnya yang baru ini Sandra sudah bertekad untuk membuat dirinya di keluarkan lagi. Ia bertekad untuk membuat ulah agar para guru tak tahan terhadapnya. Namun ia salah perkiraan. Pak Donny sangat sabar menhadapinya. Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra berarti menuruti keinginan anak bandel ini.

Namun, lambat laun Sandra berubah. Orang tuanyapun heran. Mereka yakin Leon lah yang membuat gadis itu berubah. Mereka juga bertanya-tanya, kenapa Leon bisa bersahabat dengan Sandra, sementara murid-murid lain justru menjauhi gadis urakan itu. Apa yang membuat Leon tertarik padanya, padahal keduanya bagaikan bagaikan langit dan bumi. Leon adalah anak rumahan yang manis, bintang pelajar, sopan, tekun, berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Sandra.

Sinopsis Sunshine Becomes You

Alex Hirano awalnya merasa tidak ada yang istimewa dalam hidupnya, aktivitasnya hanya  berputar dari musik dan pianonya. Tapi itu semua berubah sejak ia bertemu dengan gadis yang dikatakan Ray Hirano adiknya, sebagai gadis yang disukainya. Mia Clark, sejak pertama kali bertemu, Alex sudah merasa gadis itu bencana untuknya, seperti malaikat kegelapan yang kapan pun dapat melukainya. Apa yang dikatakan Alex bukan tanpa alasan, Mia Clark sudah membuat tangan kirinya menjadi tak berfungsi dipertemuan pertama mereka, dengan menjatuhkan diri dari atas tangga dan menimpa Alex.

Entah takdir seperti apa yang mengikat Alex dan Mia, yang pasti sejak saat itu Alex tidak pernah menyukai Mia, dia selalu merasa gadis itu bisa melukainya kapan saja, ia tidak peduli adiknya memiliki perasaan istimewa seperti apa untuk gadis itu. yang jelas baginya berada jauh-jauh dari gadis yang membuat semua rencana konsernya berantakan dengan mencederai tangannya, adalah pilihan yang terbaik.

Sayang harapan Alex untuk menjauhkan diri dari Mia yang belakangan ia juluki sebagai ‘Malaikat Kegelapan’ tidak berjalan sesuai harapan. Mia yang merasa sangat bersalah karena sudah menciderai tangan berharga dari seorang pianist terkenal, terus menawarkan bantuannya pada Alex, “Aku bisa menjadi tangan kirimu.” itu yang dikatakan gadis itu. Alex jelas menolak usulan gadis itu, ia merasa akan lebih baik tidak berhubungan lagi dengan gadis yang ia anggap akan mampu lebih banyak lagi menciderainya. Tapi gagasan itu tidak berlangsung lama, segala kesulitan dan kerepotan yang didapat Alex dalam beraktivitas dengan satu tangan, membuat Alex mau tidak mau dengan sangat terpaksa menerima tawaran Mia. Dan ia mulai menempatkan Mia sebagai ‘Pesuruh dan pengurus rumah’

Awalnya tidak ada yang berjalan baik dengan hubungan Alex dan Mia saat itu. Alex yang masih kesal dengan Mia yang sudah membuatnya tidak ubahnya orang cacat. Mia yang menganggap Alex terlalu berlebihan dengan cidera di tangannya, tidak pernah bersikap bersahabat satu sama lain. Hingga pada akhirnya Alex menemukan hal-hal menarik tentang gadis itu, ia bahkan terpesona saat melihat gadis itu menari dihadapannya, satu hal yang tadinya tidak pernah direncanakan Alex untuk terasa.
Seiring berjalannya waktu, pelan-pelan Alex mulai menyukai senyuman Mia, pelan-pelan mulai tergantung pada Mia, pelan-pelan mulai merasa keberadaan Mia sangat penting untuknya, dan dia mulai merasa Mia gadis yang sangat istimewa, hingga pada akhirnya ia merasa sanggup bersaingan dengan adiknya Ray untuk mempertahankan beradaan Mia di dekatnya.

Namun di tengah semua rasa yang dirasakan Alex, ia selalu merasa ada keraguan besar akan perasaan Mia padanya. Gadis itu selalu tersenyum, bicara dan menatap dengan cara yang sama pada semua orang, membuat Alex tidak merasa mendapat keistimewaan dari Mia. Terlepas dari semua keraguan yang ada, Alex menemukan fakta lain yang menghancurkan semua harapannya, fakta menyakitkan dari kondisi Mia yang membawa kemungkinan ia akan kehilangan Mia untuk selama-lamanya.

SINOPSIS NOVEL “HARIMAU HARIMAU” KARYA MOCTHAR LUBIS


Telah seminggu Haji Rakhmat (Pak Haji), Wak Katok, Sutan, Talib, Sanip, Buyung, Pak Balam berada di hutan mengumpulkan damar, tidak jauh dari pondok Wak Hitam. Mereka bertujuh disenangi dan dihormati orang-orang kampung karena mereka dikenal sebagai orang-orang sopan, mau bergaul, mau bergotong royong, dan taat dalam agama. Semua anak-anak muda itu adalah murid pencak silat Wak Katok. Mereka juga belajar ilmu sihir dan gaib padanya. Dan anggota rombongan yang ketujuh dan terakhir ialah Pak Bayam yang sebaya dengan Wak Katok. Orangnya pendiam dan kurus namun ia masih kuat untuk bekerja. Mereka bertujuh paling disenangi dan dihormati oleh orang-orang kampung karena mereka dikenal sebagai orang-orang sopan, mau bergaul, mau bergotong royong, dan taat dalam agama. Mereka semua sudah berkeluarga terkecuali Buyung.
 
Wak Katok mempunyai sebuah senapan yang paling ampuh di dalam kelompok tersebut. Senapan ini tidak jarang dipinjamkan kepada Buyung karena tahu bahwa ia sangat senang dan bahkan pandai menggunakan senapan.Karena mempunyai senapan itu, mereka sering berburu rusa dan babi. Babi ini sering masuk ke rumah Wak Hitam. Karena itu pula terjadi perkenalan dengan Wak Hitam, bahkan mereka sering memgimap di pondok Wak Hitam ini. Wak Hitam adalah seorang laki -laki yang berusia 70 tahun. Orangnya kurus, berkulit hitam, menyukai celana dan baju hitam. Ia senang tinggal berbulan-bulan di hutan atau di ladangnya bersama Siti Rubiyah, istri keempatnya yang cantik dan masih muda belia. Wak Hitam pandai menggunakan sihir dan memiliki ilmu gaib. Orang-orang percaya bahwa Wak Hitam senang tinggal di hutan karena ia memelihara jin, setan, iblis, dan harimau jadi-jadian.
 
Ada pula yang mengatakan bahwa Wak Hitam mempunyai anak buah bekas pemberontak yang menjadi perampok dan penyamum yamg tinggal di hutan. Di samping itu ada pula yang mengatakan bahwa Wak Hitam mempunyai tambang yang dirahasiakannya di dekat ladangnya. Mereka bertujuh sampai di pondok Wak Hitam sebelum malam tiba. Dengan gembira mereka menyantap masakan Rubiyah karena selama di hutan mereka belum pernah menikmati masakan yang enak. Buyung si rombongan anggota termuda dan satu-satunya yang masih bujangan, tergila-gila akan kecantikan Rubiyah. Dalam hatinya, ia membandingkan kelebihan Rubiyah dan Zaitun tunangannya di kampung.
 
Pada suatu hari mereka melihat hal-hal yang aneh ketika Wak Hitam sakit. Banyak orang yang berpakaian serba hitam datang ke pondok dan menyerahkan bungkusan rahasia kepada Wak Hitam. Mereka juga menjumpai seorang tukang cerita dan juru ramal di pondok tersebut. Berbagai ramalan disampaikan peramal itu tentang jalan hidup Buyung, Sutan, Talib, dan Sanip.
Rubiyah  menceritakan kalau dirinya juga jatuh ke tangan Wak Hitam dan penderitaan yang ditanggungnya. Buyung merasa tekah jatuh cinta dan merasa wajib melindungi menyelamatkan Rubiyah dari tangan Wak Hitam. Hati dan perasaan keduanya terpadu dan membeku. Setelah Buyung kembali ke tempat rombongan bermalam di hutan ia merasa bimbang dan menyesal telah berbuat dosa. Ia ingin membebaskan Rubiyah dengan menjadikannya sebagai istrinya.  Namun ia masih mencintai Zaitun
 
Paginya mereka pergi berburu ke tempat kumpulan rusa yang sekaligus juga kumpulan harimau. Setelah menunggu beberapa saat, Buyung berhasil membidik seekor rusa jantan. Mereka pun langsung ke tempat bermalam dan menguliti rusa tersebut di situ. Tapi tiba-tiba, mereka semua mendengar auman seekor harimau. Dengan cepat mereka memasak rusa tersebut dan langsung pergi. Setelah perjalanan setengah hari dan tak lagi mendengar suara harimau, mereka beristirahat untuk makan dan setelah selesai semuanya mereka langsung saja melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat bermalam. Lalu mereka membuat sebuah pondok dan api unggun. Ketika Pak Balam buang hajat, harimau menerkam dan membawanya masuk ke dalam hutan.
 
Setelah mereka sadar, dengan cepat Wak Katok menembak ke arah harimau dan harimau tersebut akhirnya lari dan meninggalkan Pak Balam. Tubuhnya penuh luka, goresan, dan darah. Setelah sadar Pak Balam lalu berkata bahwa ia telah memiliki firasat sebelumnya. Lalu ia menceritakan mimpi-mimpi buruknya ketika masih di kampung dan di rumah Wak Hitam. Lalu Pak Balam meminta mereka semua untuk bertobat dan mengakui semua dosa-dosa yang mereka perbuat. Tapi tak ada satu orangpun yang mau mengakui dosa-dosanya.
 
Setelah sembahyang, lalu mengobati luka Pak Balam dan membuat usungan mereka lantas pergi. Keranjang damar mereka tinggalkan. Selama perjalanan, panas Pak Balam tak juga reda, mereka ingin cepat-cepat sampai kampung agar Pak Balam dapat segera diobati. Talib berada di barisan paling belakang, ketika ia hendak membuang air seni harimau telah membawanya lari. Mereka mengikuti jejak harimau tersebut, dan ia di tempat terbuka di dalam hutan mereka menemukan Talib yang sudah berlumuran darah. Karena kaget akan serangan rombongan itu, harimau lantas pergi. Semua ikut membantu menyembuhkan Talib dengan kekuatan lima orang itu walaupun akhirnya ia sendiri meninggal. Semua ikut membantu kecuali Wak Katok karena ia adalah seorang pemimpin.
 
Esok paginya Talib dikuburkan, Pak Haji dan sutan menjaga pondok serta Pak Balam. Sedangkan yang lain pergi memburu harimau. Sutan tak tahan mendengar igauan Pak Balam yang meminta untuk mengaku dosa. Ia pun pergi meninggalkan Pak Haji dan Pak Balam yang sedang sakit dan pergi menyusul kawan-kawan yang lainnya. Sedangkan di tempat lain, di dalam hutan Wak Katok dan Pasukannya terus mengikuti jejak harimau. Pada saat mereka merasa sudah dekat dengan sang harimau, mereka menyusun rencana sedemikian rupa. Mereka lantas bersembunyi di belakang pohon yang besar dan menunggu sang harimau tiba. Malam pun tiba, saat itu juga mereka mendengar jeritan manusia, dan ngauman harimau seecara bersamaan. Tapi mereka tak hendak untuk menolongnya, dan memutuskan kembali ke tempat mereka bermalam. Ketika sampai di tempat bermalam, Pak Haji menanyakan keberadaan Sutan. Mereka menggeleng, dan menceritakan apa yang terjadi pada dua tempat yang berbeda, mereka pun menyimpulkan bahwa yang menjadi korban harimau tersebut ialah Sutan. Pagi-pagi ketika mereka bangun, mereka terkejut karena Pak Balam akhirnya meninggalkan dunia. Setelah selesai mengubur Pak Balam, mereka semua memutuskan untuk pergi berburu.
 
Wak Katok memutuskan mengambil jalan pintas, ternyata jalan pintas itu melewati hutan yang sangat lembab. Hutan ini pun seperti tak pernah disentuh makhluk hidup kecuali babi dan badak. Mereka ingin keluar dari rimba jahat tersebut, tetapi Wak Katok yang menjadi pemimpin rombongan tersebut hanya membuat mereka berputar-putar di jalan yang sama karena sebenarnya Wak Katok takut memburu harimau. Setelah itu, Wak Katok malah marah-marah sendiri, dan memaksa satu persatu orang untuk mengakui dosa-dosanya. Semuanya mau menurut kecuali Buyung. Wak Katok memaksa Buyung dengan cara meletakkan senapan di dadanya, dan saat itu pula suara auman harimau terdengar. Setelah harimau pergi, Wak Katok tak dapat diajak berbicara lagi yang akhirnya Wak Katok pun mengusir mereka.
 
Buyung, Pak Haji, dan Sanip menyusun rencana untuk mengambil senapan. Senapan berhasil diambil setelah melalui perkelahian. Wak Katok akhirnya pingsan dan akhirnya Pak Haji meninggal karena luka yang disebabkan oleh Wak Katok. Setelah sihir yang dimiliki oleh Wak Katok, Buyung menyusun rencana yang sangat bagus hingga akhirnya dapat membunuh harimau tersebut. Ia membunuh dengan cara melepaskan bidikan tepat mengenai sasaran dan harimaupun mati. Ketika itu ia menggunakan Wak Katok sebagai umpan karena Wak Katok diikat di sebuah batang pohon yang besar. Kini mengertilah Buyung maksud kata-kata Pak Haji bahwa untuk keselamatan kita hendaklah dibunuh dahulu harimau yang ada di dalam diri kita. Untuk membina kemanusiaan perlu kecintaan sesama manusia. Seorang diri tidak dapat hidup sebagai manusia. Buyung menyadari bahwa ia harus mencintai sesama manusia dan ia akan sungguh-sungguh mencintai Zaitun. Buyung merasa lega bahwa ia terbebas dari hal-hal yang bersifat takhayul,mantera-mantera,jimat yang penuh kepalsuan dari Wak Katok.
 
Penokohan
a)   Haji Rakhmad          : sombong, sabar, perhatian.
b)   Wak Katok                : keras kepala, pengecut, mementingkan diri  sendiri.
c)    Wak Hitam               : kejam dan keras kepala.
d)   Sutan                        : sopan dan baik.
e)   Talib                         : sopan dan baik.
f)     Sanif                         : sopan, baik, periang dan pemaaf.
g)   Buyung                     : pemberani, jujur, baik penurut dan pemaaf.
h)   Pak Balam                : baik dan jujur
i)     Siti Rubiyah              : baik,dan sabar,penurut.
 
Alur 
Alur penceritaannya adalah alur maju, walaupun ada penceritaan masa lalu, tetap ceritanya adalah alur maju, karena hal tersebut hanya mengenang peristiwa saja dancerita diawali dari penceritaan tokoh – tokohnya bukan tentang peristiwa masa lalu.

SINOPSIS “AZAB DAN SENGSARA”



Aminuddin adalah anak Baginda Diatas, seorang kepala kampong yang terkenal kedermawanan dan kekayaannya. Masyarakat disekitar Sipirok amat segan dan hormat kepada keluarga itu. Adapun Mariamin, yang masih punya ikatan dengan keluarga itu, kini tergolong anak miskin. Ayah Mariamin, Sutan Baringin almarhum, sebenarnya termasuk keluarga bangsawan kaya. Namun, karena semasa hidupnya terlalu boros dan serakah, ia akhirnya jatuh miskin dan meninggal dalam keadaan demikian.

Bagi Aminuddin, kemiskinan keluarga itu tidaklah menghalanginya unuk tetap bersahabat dengan Mariamin. Keduanya memang sudah berteman akrab sejak kecil dan terus meningkat hingga dewasa. Tanpa terasa benih cinta kedua remaja itu pun tumbuh subur. Belakangan, mereka sepakat untuk hidup bersama, membina rumah tangga. Aminuddin pun berjanji hendak mempersunting gadis itu jika kelak ia sudah bekerja. Janji pemuda itu akan segera dilaksanakan jika ia sudah mendapat pekerjaan di Medan. Aminuddin segera mengirim surat kepada kekasihnya bahwa ia akan segera membawa Mariamin ke Medan.

Berita itu tentu saja amat menggermbirakan hati Mariamin dan ibunya yang memang selalu berharap agar kehidupannya segera berubah. Setidak-tidaknya, ia dapat melihat putrinya hidup bahagia.

Niat Aminuddin itu disampaikan pula kepada kedua orang tuanya. Ibunya sama sekali tidak berkeberatan. Bagaimanapun, almarhum ayah Mariamin masih kakak kandungnya sendiri. Maka, jika putranya kelak jadi kawin dengan Mariamin, perkawinan itu dapatlah dianggap sebagai salah satu usaha menolong keluarga miskin itu.

Namun, lain halnya pertimbangan Baginda Diatas, Ayah Aminuddin. Sebagai kepala kampung yang kaya dan disegani, ia ingin agar anaknya beristrikan orang yang sederajat. Menurutnya, putranya lebih pantas kawin dengan wanita dari keluarga kaya dan terhormat. Oleh karena itu, jika Aminuddin kawin dengan Mariamin, perkawinan itu sama halnya dengan merendahkan derajat dan martabat dirinya. Itulah sebabbya, Baginda Diatas bermaksud menggagalkan niat putranya.

Untuk tidak menyakiti hati istrinya, Baginda Diatas mengajaknya pergi ke seorang dukun untuk melihat bagaimana nasib anaknya jika kawin dengan Mariamin. Sebenarnya, itu hanya tipu daya Baginda Diatas. Oleh karena sebelumnya, dukun itu sudah mendapat pesan tertentu, yaitu memberi ramalan yang tidak menguntungkan rencana dan harapan Aminuddin. Mendengar perkataan si dukun bahwa Aminuddin akan mengalami nasib buruk jika kawin dengan Mariamin, ibu Aminuddin tidak dapatberbuat apa-apa selain menerima apa yang menurut suaminya baik bagi kehidupan anaknya.

Kedua orang tua Aminuddin akhirnya meminang seorang gadis keluarga kaya yang menurut Baginda Diatas sederajat dengan kebangsawanan dan kekayaannya. Aminuddin yang berada di Medan, sama sekali tidak mengetahui apa yang telah dilakukan orang tuanya. Dengan penuh harapan, ia tetap menanti kedatangan ayahnya yang akan membawa Mariamin.

Selepas peminangan itu, ayah Aminuddin mengirim telegram kepada anaknya bahwa calon istrinya akan segera dibawa ke Medan. Ia juga meminta agar Aminuddin menjemputnya di stasiun.
Betapa sukacita Aminuddin setelah membaca telegram ayahnya. Ia pun segera mempersiapkan segala sesuatunya. Ia membayangkan pula kerinduannya pada Mariamin akan segera terobati.

Namun, apa yang terjadi kemudian hanyalah kekecewaan. Ternyata, ayahnya bukan membawa pujaan hatinya, melainkan seorang gadis yang bernama Siregar. Sungguhpun begitu, sebagai seorang anak, ia harus patuh pada orang tua dan adapt negerinya. Aminuddin tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima gadis yang dibawa ayahnya. Perkawinan pun berlangsung dengan keterpaksaan yang mendalam pada diri Aminuddin. Berat hati pula ia mengabarkannya pada Mariamin.
Bagi Mariamin, berita itu tentu saja sangat memukul jiwanya. Harapannya musnah sudah. Ia pingsan dan jatuh sakit sampai beberapa lama. Tak terlukiskan kekecewaan hati gadis itu.

Setahun setelah peristiwa itu, atas kehendak ibunya, Mariamin terpaksa menerima lamaran Kasibun, seorang lelaki yang sebenarnya tidak diketahui asal-usulnya. Ibunya hanya tahu, bahwa Kasibun seorang kerani yang bekerja di Medan. Menurut pengakuan lelaki itu, ia belum beristri. Dengan harapan dapat mengurangi penderitaan ibu-anak itu, ibu Mariamin terpaksa menjodohkan anaknya dengan Kasibun. Belakangan diketahui bahwa lelaki itu baru saja menceraikan istrinya hanya karena akan mengawini Mariamin.

Kasibun kemudian membawa Mariamin ke Medan. Namun rupanya, penderitaan wanita itu belum juga berakhir. Suaminya ternyata mengidap penyakit berbahaya yang dapat menular bila keduanya melakukan hubungan suami-istri. Inilah sebabnya, Mariamin selalu menghindar jika suaminya ingin berhubungan intim dengannya. Akibatnya, pertengkaran demi pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga itu tak dapat dihindarkan. Hal yang dirasakan Mariamin bukan kebahagiaan, melainkan penderitaan berkepanjangan. Tak segan-segan Kasibun menyiksanya dengan kejam.

Dalam suasana kehidupan rumah tangga yang demikian itu, secara kebetulan, Aminuddin dating bertandang. Sebagaimana lazimnya kedatangan tamu, Mariamin menerimanya dengan senang hati, tanpa prasangka apa pun. Namun, bagi Kasibun, kedatangan Aminuddin itu makin mengobarkan rasa cemburu dan amarahnya. Tanpa belas kasihan, ia menyiksa istrinya sejadi-jadinya.

Tak kuasa menerima perlakuan kejam Kasibun, Mariamin akhirnya mengadu dan melaporkan tindakan suaminya kepada polisi. Polisi kemudian memutuskan bahwa Kasibun harus membayar denda dan sekaligus memutuskan hubungan tali perkawinan dengan Mariamin.

Janda Mariamin akhirnya terpaksa kembali ke Sipirok, kampong halamannya. Tidak lama kemudian, penderitaay yang silih berganti menimpa wanita itu, sempurna sudah dengan kematiannya. “Azab dan sengsara dunia ini telah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jasad yang kasar itu.”

Sinopsis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck



Di wilayah Mengkasar, di tepi pantai, di antara Kampung Baru dan Kampung Mariso berdiri sebuah rumah bentuk Mengkasar. Di sanalah hidup seorang pemuda berumur 19 tahun. Pemuda itu bernama Zainuddin. Saat ia termenung, ia teringat pesan ayahnya ketika akan meninggal. Ayahnya mengatakan bahwa negeri aslinya bukanlah Mengkasar.

Di Negeri Batipuh Sapuluh Koto (Padang panjang) 30 tahun lampau, seorang pemuda bergelar Pendekar Sutan, kemenakan Datuk Mantari Labih, yang merupakan pewaris tunggal harta peninggalan ibunya. Karena tak bersaudara perempuan, maka harta bendanya diurus oleh  mamaknya. Datuk Mantari labih hanya bisa menghabiskan harta tersebut, sedangkan untuk kemenakannya tak boleh menggunakannya. Hingga suatu hari, ketika Pendekar Sutan ingin menikah namun tak diizinkan menggunakan hartany atersebut, terjadilah pertengkaran yang membuat Datuk Mantari labih menemui ajalnya. Pendekar Sutan ditangkap, saat itu ia baru berusia 15 tahun. Ia dibuang ke Cilacap, kemudian dibawa ke Tanah Bugis. Karena Perang Bone, akhirnya ia sampai di Tanah Mengkasar. Beberapa tahun berjalan, Pendekar Sutan bebas dan menikah dengan Daeng Habibah, putri seorang penyebar agama islam keturunan Melayu. Empat tahun kemudian, lahirlah Zainuddin.Saat Zainuddin masih kecil, ibunya meninggal. Beberapa bulan kemudian ayahnya menyusul ibunya. Ia diasuh Mak Base. Pada suatu hari, Zainuddin meminta izin Mak Base untuk pergi ke Padang Panjang, negeri asli ayahnya. Dengan berat hati, Mak Base melepas Zainuddin pergi.
 
Sampai di Padang Panjang, Zainuddin langsung menuju Negeri Batipuh. Sesampai di sanan, ia begitu gembira, namun lama-lama kabahagiaannya itu hilang karena semuanya ternyata tak seperti yang ia harpakan. Ia masih dianggap orang asing, dianggap orang Bugis, orang Mengkasar. Betapa malang dirinya, karena di negeri ibunya ia juga dianggap orang asing, orang Padang. Ia pun jenuh hidup di padang, dan saat itulah ia bertemu Hayati, seorang gadis Minang yang membuat hatinya gelisah, menjadikannya alasan untuk tetap hidup di sana. Berawal dari surat-menyurat, mereka pun menjadi semakin dekat dan kahirnya saling cinta.
 
Kabar kedekatan mereka tersiar luas dan menjadi bahan gunjingan semua orang Minang. Karena keluarga Hayati merupakan keturunan terpandang, maka hal itu menjadi aib bagi keluarganya. Zainuddin dipanggil oleh mamak Hayati, dengan alasan demi kemaslahatan Hayati, mamak Hayati menyuruh Zainuddin pergi meninggalkan Batipuh.Zainuddin pindah ke Padang Panjang dengan berat hati. Hayati dan Zainuddin berjanji untuk saling setia dan terus berkiriman surat. Suatu hari, Hayati datang ke Padang Panjang. Ia menginap di rumah temannya bernama Khadijah. Satu peluang untuk melepas rasa rindu pun terbayang di benak Hayati dan Zainuddin. Namun hal itu terhalang oleh adanya pihak ketiga, yaitu Aziz, kakak Khadijah yang juga tertarik oleh kecantikan Hayati.Mak Base meninggal, dan mewariskan banyak harta kepada Zainuddin. Karena itu ia akhirnya mengirim surat lamaran kepada Hayati di Batipuh. Hal itu bersamaan pula dengan datangnyarombongan dari pihak Aziz yang juga hendak melamar Hayati. Zainuddin tanpa menyebutkan harta kekayaan yang dimilikinya, akhirnya ditolak oleh ninik mamak Hayati dan menerima pinangan Aziz yang di mata mereka lebih beradab.
Zainuddin tak kuasa menerima penolakan tersebut. Apalagi kata sahabatnya, Muluk, Aziz adalah seorang yang bejat moralnya. Hayati juga merasakan kegetiran. Namun apalah dayanya di hadapan ninik mamaknya. Setelah pernikahan Hayati, Zainuddin jatuh sakit.
 
Untuk melupakan masa lalunya, Zainuddin dan Muluk pindah ke Jakarta. Di sana Zainuddin mulai menunjukkan kepandaiannya menulis. Karyanya dikenal masyarakat dengan nama letter “Z”. Zainuddin dan Muluk pindah ke Surabaya, dan ia pun akhirnya menjadi pengarang terkenal yang dikenal sebagai hartawan yang dermawan.Hayati dan Aziz hijrah ke Surabaya. Semakin lama watak asli Aziz semakin terlihat juga. Ia suka berjudi dan main perempuan. Kehidupan perekonomian mereka makin memprihatinkan dan terlilit banyak hutang. Mereka diusir dari kontrakan, dan secara kebetulan mereka bertemu dengan Zainuddin. Mereka singgah di rumah Zainuddin. Karena tak kuasa menanggung malu atas kebaikan Zainuddin, Aziz meninggalkan istrinya untuk mencari pekerjaan ke Banyuwangi.
 
Beberapa hari kemudian, datang dua surat dari Aziz. Yang pertama berisi surat perceraian untuk Hayati, yang kedua berisi surat permintaan maaf dan permintaan agar Zainuddin mau menerima Hayati kembali. Setelah itu datang berita bahwa Aziz ditemukan bunuh diri di kamarnya. Hayati juga meminta maaf kepada Zainuddin dan rela mengabdi kepadanya. Namun karena masih merasa sakit hati, Zainuddin menyuruh Hayat pulang ke kampung halamannya saja. Esok harinya, Hayati pulang dengan menumpang Kapal Van Der Wijck.
 
Setelah Hayati pergi, barulah Zainuddin menyadari bahwa ia tak bisa hidup tanpa Hayati. Apalagi setelah membaca surat Hayati yang bertulis “aku cinta engkau, dan kalau kumati, adalah kematianku di dalam mengenang engkau.” Maka segeralah ia hendak menyusul Hayati ke Jakarta. Saat sedang bersiap-siap, tersiar kabar bahwa kapal Van Der Wijck tenggelam. Seketika Zainuddin langsung syok, dan langsung pergi ke Tuban bersama Muluk untuk mencari Hayati. Di sebuah rumah sakit di daerah Lamongan, Zainuddin menemukan Hayati yang terbarng lemah sambil memegangi foto Zainuddin. Dan hari itu adalah pertemuan terakhir mereka, karena setelah Hayati berpesan kepada Zainuddin, Hayati meninggal dalam dekapan Zainuddin.Sejak saat itu, Zainuddin menjadi pemenung. Dan tanpa disadari siapapun ia  meninggal dunia. Kata Muluk, Zainuddin meninggal karena sakit. Ia dikubur bersebaelahan dengan pusara Hayati.

Sinopsis Novel Sang Penari


Alkisah di Pulau Bali hiduplah seorang pemuda desa yang bernama Putu. Dia hidup bahagia di tengah keluarga yang sederhana. Ayahnya bernama I. Jagra yang menjabat sebagai Ketua Adat yang sangat disegani dan dihormati oleh segenap warga kampung, ibunya seorang wanita yang bijaksana. Dia juga punya seorang adik perempuan bernama Santi. Dia salah seorang dari pencetus gagasan berdirinya perkumpulan kesenian, yang berhasil menciptakan sebuah tontonan yang menjadi salah satu objek pariwisata. Selain itu Putu juga memerankan tokoh utama cerita sendratari berpasangan dengan Anak Agung Ayu Prami yang lebih dikenal dengan nama Gung Ayu, seorang gadis cantik Putri Anak Agung Ngrurah Gede, putri seorang bangsawan keturunan langsung dari raja-raja yang pernah bertakhta di puri.
 
Hubungan antara Putu dengan Gung Ayu bukan sekedar pasangan menari saja tapi mereka sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi hubungan cinta mereka ditentang oleh ayah mereka karena perbedaan kasta. Ayah Gung Ayu melarang putrinya untuk menari dan mengancam Putu supaya tidak berhubungan lagi dengan putrinya. Sedangkan ayah Putu tidak segan-segan menyuruh anaknya untuk pergi ke Jakarta dan tinggal bersama pamannya yang bernama Pak Made.
 
Di tengah perjalan menuju Jakarta Putu bertemu dengan seorang calon wartawati yang bernama Netty. Netty seorang gadis yang berpenampilan menarik murah senyum, tapi tidak berkesan murahan. Tiba di Jakarta Putu di sambut hangat oleh Pak Made Paman dan Bibinya serta adik sepupunya yang bernama Darsana yang baru duduk di kelas 6 SD. Selain Paman dan bibinya serta adik sepupunya, di rumah Pamannya yang mungil juga tinggal 2 orang laki-laki bernama Mas Herman seorang salesman dan Indra yang bekerja sebagai konsultan teknik, juga 5 orang wanita yang semuanya bekerja sebagai pramugari udara.
 
Putu cepat akrab dengan Herman dan Evi. Herman yang kecewa kerana istrinya selingkuh sering mencurahkan perasaannya kepada Putu, Evi yang dihianati oleh kekasihnya yang bernama Freddy juga sering cerita tentang kekecewaan kepada Putu.
 
Di Jakarta Putu ikut kursus Perbankan untuk menghilangkan kejenuhan. Kursus itu terkesan mewah dengan Mbak Diah sebagai costumer service yang begitu ramah, serta Pak Kartono sebagai instruktur kursusnya. Di sana juga Putu berkenalan dengan Benny seorang teman kursusnya yang berasal dari Batak.
Meskipun tinggal berjauhan dengan Gung Ayu, tapi putu masih tetap berhubungan lewat surat dengan bantuan Duarsa, teman Putu semenjak SMA dan Ratni pelayan Gung Ayu kekasihnya Duarsa. Tapi sayang pada suatu hari semada (Bujang-Puri) yang pernah ditolak cintanya oleh Ratni, balas dendam kepada Ratni dengan cara memberikan surat dari Putu untuk Gung Ayu kepada Anak Agung Ngurah Gede. Sehingga Anak Agung Ngurah Gede marah besar dan mengusir Ratni dan Puri. Karena malu orang tua Ratni ikut-ikutan marah dan melarangnya untuk berhubungan lagi dengan Duarsa, sehingga Duarsa kehilangan kontak dengan Gung Ayu. Sedangkan Gung Ayu sendiri dititipkan oleh ayahnya di Puri Pamannya di Ubud.
 
Pada suatu malam Putu nekat kabur dari rumah pamannya, karena telah terjadi kesalahpahaman, Putu tidak tahan akan omelan pamannya yang terus menerus memberondong dirinya karena cidera ketika ditempeleng preman yang pernah dipukulnya karena mengganggu Beni teman putu ketika kursus perbankan. Karena hari sudah sangat malam dan karena merasa sangat letih, Putu tertidur di depan gereja hingga mulai terang dan akhirnya dipertemuan Pak Johanes seorang laki-laki yang baik hati yang dengan sukarela mengajak Putu untuk tinggal di rumahnya. Pak Anes tinggal bersama istrinya yang bernama Bu Anes dan anak laki-lakinya yang bernama Andre, dia masih duduk di kelas 2 SMP. Kegiatan Pak Anes sehari-hari membuka bengkel dengan dibantu oleh Sarman dan Gimin dua orang pemuda asal Jawa Tengah yang rajin sekali bekerja.
 
Pada suatu malam ke rumah Pak Anes kedatangan seorang tamu utusan seorang pengusaha kaya yang sedang mencari seorang guru tari untuk anak-anaknya. Pak Anes mencoba menawarkan pekerjaan itu kepada Putu. Putu menerimanya dengan senang hati.
 
Keesokan harinya Putu diantar Pak Johanes ke rumah Pak Wijaya, pengusaha kaya yang sedang mencari guru tari untuk anak-anaknya. Tiba di rumah mewah tersebut Putu dan Pak Anes disambut hangat oleh Nyonya rumah dan dua anak gadisnya yang masih belia. Kakaknya bernama Laras dan adiknya bernama Julia.
 
Hari itu juga mereka meminta Putu untuk memulai mengajar menari. Mereka sangat bersemangat untuk belajar menari.
 
Hari-hari bergulir cepat, kemajuan demia kemajuan mereka capai. Beberapa tarian yang diajarkan kepada mereka dapat diserap dalam waktu yang singkat.
Di Bali dipertontonkan pesta kesenian Bali yang berlangsung selama sebulan penuh. Kedua gadis tersebut mau menonton pesta kesenian Bali sekalian melihat-lihat keindahan Pulau Dewata tersebut. Mereka mengajak Putu, tetapi Putu belum memberi jawaban atas ajakannya.
 
Suatu hari ayah datang ke rumah Pak Anes dengan diantar oleh Duarsa, Paman dan Bibi serta Darsana adik sepupunya, untuk menjemput Putu kembali ke Bali. Walaupun dengan berat hati terpaksa menyetujui ajakan ayahnya untuk pulang ke Bali.
 
Sebelum pulang ke Bali, Putu memperkenalkan Duarsa dulu kepada Laras dan Julia, sambil memperlihatkan hasil didikannya selama ini kepada Duarsa. Selain itu juga Putu berpamitan kepada mereka bahwa dia akan pulang ke Bali dan berjanji akan menjemput mereka di Bandara Ngurah Rai ketika mereka jadi pergi ke Bali.
 
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga Laras dan Julia jadi pergi ke Bali dan dijemput oleh Putu di bandara. Hampur tiap hari Putu mengantar mereka menuju tempat-tempat wisata yang penting yang ada di pulau Bali. Hingga pada suatu hari, tanpa ditemani Julia mereka saling mengatakan perasaan cintanya. Dan pada waktu itu pulalah Putu baru mengetahui bahwa Laras sebenarnya orang Bali yang mempunyai nama Anak Agung Putu Larasati. Ayahnya yang pengusaha kaya itu sebenarnya ayah tirinya yang menikahi ibunya ketika dia masih kecil. Sedangkan ayahnya kawin lagi dengan wanita pilihan orang tuanya dan sekarang tinggal di Bali.
 
Suatu malam Putu kembali latihan menari di Balai Banjar bersama pasangan mainnya, yang kali ini bukan Gung Ayu melainkan Damayanti seorang guru kesenian SMP lulusan Diploma tari yang bersifat superior angkuh cenderung seorang-olah dialah yang paling hebat. Meskipun ada keragu-raguan di hati Putu tentang kembalinya kejayaan sendratari seperti ketika dia menari berpasangan dengan Gung Ayu, tapi Putu mencoba menjalani latihan sebaik-baiknya.
 
Pagi yang cerah Ibu Putu menerika tamu yang tak lain adalah Laras yang akan mengajak Putu jalan-jalan, Laras kelihatan sangat gembira. Di tengah perjalan Laras meminta Putu untuk membujuk pemilik toko seni supaya menjual lukisannya yang diinginkan Laras kemarin. Ketika lukisan itu diperlihatkan kepada Putu. Putu sangat terkejut kerena lukisan itu adalah lukisan potret seorang wanita yang mirip Laras.
Putu berbincang-bincang panjang lebar dengan pemilik toko seni itu tanpa ditemani Laras. Mengenai riwayat lukisan yang diinginkan Laras dan juga mengenai riwayat hidup masing-masing. Ternyata pemilik toko itu bernama Anak Agung Anom yang tak lain dan bukan adalah ayahnya Anak Agung Putu Larasati alias Laras yang jadi korban perceraian ayah dan ibunya hanya perbedaan kasta.

Sinopsis Novel Perahu Kertas


Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.

Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra

 Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung.Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.

Lambat laun, Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang dengan semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda.

 Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.

Kedekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai berubah. Keenan disadarkan dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.

Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai mengobati luka hati Keenan pelan-pelan. Sosok yang paling berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa melukis lagi. Berbekalkan kisah-kisah Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor.

Kugy, yang juga sangat kehilangan sahabat-sahabatnya dan mulai kesepian di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia lulus kuliah secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius, atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu.

Namun Remi melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Sebaliknya, ketulusan Remi juga akhirnya meluluhkan hati Kugy.

Sayangnya, Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain.

Pertemuan antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi. Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali, hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran cinta yang mengalir entah ke mana. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski kadang pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.

Diwarnai pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas” tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya.

Contoh karya tulis Garuda Wisnu Kencana

 

GARUDA WISNU KENCANA

KARYA TULIS

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat 
dalam Menempuh Ulangan Umum Kenaikan Kelas
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Grogol Sukoharjo
Tahun Pelajaran 2014 / 2015

Disusun Oleh :

                                                   Nama           : 
                                                   No. Induk    :
                                                   Kelas            : 

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

 



PERSETUJUAN dan PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh guru pembimbing dan disahkan oleh Kepala SMPN 1 Grogol Sukoharjo sebagai syarat untuk menempuh Ulangan Umum Kenaikan Kelas di SMPN 1 Grogol, Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015.

Hari    :
Tanggal    :


        Mengesahkan                                                                                         Menyetujui
Kepala Sekolah SMP N                                                                         Guru Pembimbing

(.................................)                                                                      (.................................)
NIP :                                                                                                          NIP :

            

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan untuk :
1.    Bapak ....................., selaku Kepala Sekolah SMP N 1
2.    Ibu ........................., selaku guru pembimbing SMP N 1 
3.    Ibu ........................., selaku wali kelas VIII H SMPN 1
4.    Orang tua yang saya hormati dan saya sayangi
5.    Teman-teman yang telah membantu saya dan adik-adik kelasku yang tercinta
6.    Pembaca yang budiman




MOTTO

  1. Berfikirlah sebelum bertindak.
  2. Tidak ada kegagalan di dalam orang yang bekerja keras.
  3. Lebih baik gagal daripada tidak mencoba sama sekali
  4. Ilmu tanpa budi ibarat jiwa yang rapuh.
  5. Orang pandai selalau menggunakan logika dan pikiran.
  6. Kesempatan tidak akan datang kedua kalinya, maka jangan sia-siakan selagi ada kesempatan.

 


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji syukut penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan karya tulis ini.
Karya tulis ini disusun sebagai syarat untuk menempuh Ulangan Umum Kenaikan Kelas. Penulis menyadari bahwa penyusun karya tulis ini sangat sederhana dan jauh dari sempurna. Sehingga kritik dan saran dari semua pihak penulis harapkan untuk menyempurnakan pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Sudarti S.Pd. selaku pembimbing dan seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan hingga selesai.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...............................................................        i   
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................       ii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................       iii   
KATA PENGANTAR .......................................................................................       iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................       v
BAB    I     PENDAHULUAN
                  A. Latar Belakang Masalah  .............................................................      1
                  B. Tujuan Penulisan .......................................................................        1
                  C. Metode Penulisan  ......................................................................       1
                  D. Sistematika Penulisan ................................................................       1
BAB   II    PEMBAHASAN
                  A. Tata letak Garuada Wisnu Kencana ............................................       3
                  B. Perwujudan Garuda Wisnu Kencana ..........................................       3
                  C. Sejarah Garuda Wisnu Kencana .................................................       4
BAB   III   PENUTUP
                  A. Kesimpulan ...............................................................................       5
                  B. Saran ........................................................................................        5
DAFTAR PUSTAKA        
LAMPIRAN            


 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana disingkat GWK adalah sebuah taman wisata dibagian selatan Pulau Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark/ maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.

B.    Tujuan Penulisan
Karya tulis ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat dalam menempuh Ulangan Kenaikan Kelas

C.    Metode Penulisan
        Penyusun Karya Tulis ini Penulis dengan menggunkan metode :
  1. 1.    Pengumpulan data dari brosur-brosur yang penulis peroleh sebagai bahan pembuatan karya tulis.
  2. 2.    Obsevasi secara langsun pada obyek GWK.
  3. 3.    Interview/ tanya jawab pada nara sumber (pemandu wisata) yang penulis kumpulkan.

D.    Sistematika Penulisan
        BAB     I     PENDAHULUAN
                           A.  Latar Belakang Masalah
                           B. Tujuan Penulisan
                           C. Metode Penulisan
                           D. Sistematika Penulisan
        BAB    II     PEMBAHASAN
                           A. Tata Letak Garuda Wisnu Kencana
                           B. Perwujudan Garuda Wisnu Kencana
                           C. Sejarah Garuda Wisnu Kencana
        BAB   III   PENUTUP
                          A. Kesimpulan
                          B. Saran
        DAFTAR PUSTAKA
        LAMPIRAN




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tata Letak Garuda Wisnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana terletak diatas dataran tinggi batu kapur padas dan menetap kawasan wisata di pesisir selatan Bali, Garuda Wisnu Kencana Cutural Park adalah jendela seni dan budaya pulau dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan. GWK menjadi salah satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi ataupun kunjungan spiritual. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia

B.    Perwujudan Garuda Wisnu Kencana
Wisnu Kencana merupakan simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama memelihara alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai 22 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertai adalah Garuda. Seekor burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.
Gapura batu - Beberapa buah pilar batu cadas alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan di tatah dengan berbagai ornamen yang diambil dari kisah dramatis Ramayana yang menjadi sumber inspirasi seni pertunjukan Bali.


C.    Sejarah Garuda Wisnu Kencana

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, disingkat GWK adalah sebuah taman wisata dibagian pulau Bali. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama hindu adalah dewa pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda dan Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bhakti dan pengorbanan burung garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksi untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dnegan 20 km sehingga dapat terlihat dari kuta, sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan patung Liberty.
Kawasan seluas 25 Hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat pertunjukan serta berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada zaman dahulu, pengunjung GWK akan menyaksikan kemegahan monumental dan khususnya spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang tepat guna. Kendatipun anda datang sebagai bagian dari ribuan pengunjung  sebuah event kebudayaan ataupun seorang diri untuk menikmati sekedar hidangan ringan dan minuman sembari menyaksikan matahari terbenam, anda akan merasakan keindahan alam dan budaya Bali serta keramah tamahan penduduknya.



 

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Garuda Wisnu Kencana Culttural Park adalah jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan. Dengan jarak tempuh 15 menit dari pelabuhan udara dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi ataupun kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual.

B.    SARAN
Sebagai generasi muda penerus bangsa kita harus ikut serta dalam membudidayakan dan melestarikan kebudayaan. Budaya Indonesia yang tiada duanya di Negara lain keikutsertaan kita dalam pembudidayakan budaya bangsa merupakan hal yang baik agar budaya asli Indonesia tidak pernah dan mempunyai daya tarik tersendiri dengan negara lain.

Contoh karya tulis Jatim Park

INDAHNYA JATIM PARK 1
JAWA TIMUR



Karya tulis ini disusun sebagai bentuk latihan menulis
Karya ilmiah sederhana dan sebagai
Syarat kenaikan kelas


Tahun ajaran 2013/2014

 

Disusun oleh : 
                                                   Nama      :
                                                   Nomor    :
                                                   Kelas       :



Sekolah Menengah Pertama Negeri
TAHUN 2014
 




PERSETUJUAN

    Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing karya tulis SMP Negeri tahun pelajaran 2013/2014 pada :

Hari    :
Tanggal    :




                                                                                                      Pembimbing Karya Tulis

                                                                                                          

                                                                                                          (............................)
                                                                                                      NIP.  




 PENGESAHAN

    Karya tulis ini telah disahkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri tahun pelajaran 2013/2014 pada :

Hari          :
Tanggal    :





                                                                                                      Kepala SMP Negeri


                                                                                                      (..........................)
                                                                                                      NIP. 




MOTTO


1.    Carilah ilmu sampai ke negeri Cina.
2.    Rajinlah belajar untuk mencapai cita-cita.
3.    Pusat pengendalian diri adalah sikap dan tingkah laku.
4.    Tidak ada orang bodoh tetapi adanya orang yang tidak memperhatikan.
5.    Ilmu bagaikan kunci emas kehidupan.
6.    Agama tanpa ilmu adalah hampa.
7.    Tindakan tanpa strategis adalah kebodohan
8.    Mengalahkan diri sendiri adalah kemenangan paling utama.
9.    Kesenangan tidak terletak pada sedikitnya emang kosong
10.    Buku yang baik laksana sahabat karib




PERSEMBAHAN

Karya tulis ini ku persembahkan untuk:
1.    Ayah dan Ibu ku tercinta
2.    Kakak dan adik ku tersayang
3.    Bapak kepala sekolah SMP Negeri
4.    Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan
5.    Teman-teman yang selalu memberi motivasi




KATA PENGANTAR
            
    Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Indahnya Jatim Park I di Jawa Timur”.
    Dalam penyusunan karya tulis ini, saya mendapat bimbingan dan arahan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.    Bapak Rahmadi, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri,
2.    Ibu Diana Pramukawati, S.Pd selaku pembimbing karya tulis,
3.    Bapak Jumari, S.Pd selaku wali kelas VIII E,
4.    Orang tua yang telah memeberikan izin
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak kekurangan baik dalam materi, teknik atau penyajian data. Hal ini karena terbatasnya kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
    Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan saya khususnya.


                                                                                                                                          Penulis



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................        i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................       ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................       iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................       iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................       v
KATA PENGANTAR ........................................................................................       vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................       vii
BAB  I   PENDAHULUAN
              1.1  Latar Belakang ............................................................................       1
              1.2. Tujuan Penulisan ........................................................................       1
              1.3. Metode Kegiatan .........................................................................       1
              1.4. Sistematika Penulisan .................................................................       2
BAB II  PEMBAHASAN
              2.1  Seputar JATIM PARK ....................................................................       3
              2.2. Fasilitas di “JATIM PARK”  .............................................................      3
              2.3. Etnik Nusantara ...........................................................................            
              2.4  Galeri Belajar ...............................................................................               
              2.6  Taman Sejarah .............................................................................
BAB III PENUTUP
              3.1  Kesimpulan ...................................................................................  
              3.2  Saran ............................................................................................      
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penulis menyusun karya tulis yang berjudul “Indahnya Jawa Timur Park I” dengan latar belakang sebagai berikut:
1.    Penulis ingin mengetahui lebih dekat situasi dan kondisi Jatim Park.
2.    Penulis ingin mengetahui lebih dekat fasilitas yang ada di Jatim Park.
3.    Penulis ingin mengetahui lebih dekat seputar Jatim Park.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya karya tulis ini antara lain adalah sebagai berikut :
1.    Untuk meningkatkan kemampuan menulis karya tulis
2.    Untuk menumbuhkan aspirasi terhadap “Jatim Park”

1.3. Metode Kegiatan
Dalam pembuatan karya tulis ini metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan bahasa yang ada adalah sebagai berikut :
1.    Metode Observasi
Dengan menggunakan metode ini saya berusaha mengumpulkan data-data lebih lanjut dengan cara melakukan penelitian terhadap objek yang  diingat  saya  dalam  menulis  karya  tulis  ini  yaitu  Indahnya  Jatim  Park I.
2.    Metode Study Pustaka
Dengan menggunakan metode ini saya mengumpulkan data-data yang bersumber dari buku-buku kajian teori yang berkaitan dengan bahasa yang akan disampaikan dalam bahasan karya tulis ini yaitu Indahnya Jatim Park I.
3.    Metode Interview
Dengan menggunakan metode ini saya mengumpulkan data-data lebih lanjut dengan cara melakukan wawancara mengenai objek yang diingat saya yaitu Indahnya Jatim Park I.

1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini disajikan untuk mengetahui gambaran isi secara keseluruhan pada karya tulis ini. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB   I     PENDAHULUAN
                 1.1 Latar Belakang
                 1.2 Tujuan Penulisan
                 1.3 Metode Kegiatan
                 1.4 Sistematika Penulisan
BAB  II     PEMBAHASAN
                 2.1 Seputar Jatim Park
                 2.2 Fasilitas Jatim Park
                 2.3 Etnik Nusantara
                 2.4 Galeri Belajar
                 2.5 Taman Argo
                 2.6 Taman Sejarah
BAB  III   PENUTUP
                 3.1 Kesimpulan
                 3.2 Saran



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Seputar JATIM PARK
Jawa Timur Park (JTP) merupakan obyek wisata yang memadukan secara serasi konsep pendidikan (education) dan konsep pariwisata (tourism) dalam satu ruang dan satu waktu, sehingga mampu menjadi sarana penyebaran informasi tentang khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi yang direpresentasikan melalui lahirnya wahana seperti galeri belajar (Biologi, Kimia, Matematika, dan Fisika). Stadium galeri dapat menampung 300 siswa. Lembar panduan belajar siswa dan kelengkapan peraga ilmu terapan (indoor dan outdoor) yang diantaranya didukung oleh Telkom, Rimba Raya, dan sejumlah universitas terkemuka (Negeri maupun Swasta) di Jawa Timur. Serta dapat menjadi pemandu untuk memperdalam wawasan tentang ragam budaya bangsa Indonesia dan keberadaan Galeri Etnik Nusantara di anjungan Jawa Timur.
Jawa Timur Park terletak di lereng gunung Paderman, dengan luas area ± 11 hektar dan ketinggian 850 meter di atas permukaan laut, serta didukung hadirnya tiga wahana baru setiap tahunnya.

2.2. Fasilitas di “JATIM PARK”
Dengan suguhan “One Stop Service”, Jawa Timur Park menyambut kedatangan anda mulai pukul 08.30 sampai 16.00 WIB setiap harinya.
Berbagai fasilitas yang tersaji di Jawa Timur Park antara lain :

•    Galeri Etnik Nusantara
•    Science Center Kimia
•    Amazing Human Body
•    Anjungan Jatim dan Irian Jaya
•    Galeri Belajar
•    Taman Agro
•    Taman Sejarah
•    Adegan Prasejarah
•    Diorama Binatang
•    Baby zoo
•    Mobil Mini
•    Playground
•    Mary Go Round
•    Arena Bermain Anak
•    Flying Tornado
•    Bumper Car
•    Drop Zone
•    Rumah Misteri
•    Jet Coaster
•    Water Boom
•    Kolam Renang Anak
•    Kolam Renang Arus
•    Taman Reptile
•    Rumah Pipa
•    Taman Ikan
•    Volcano dan Amphy Theater
•    Pasar Wisata
•    Pasar Hewan, Buah, dan Sayuran


Selain itu juga tersedia pula fasilitas pendukung berupa outlet makanan, minuman, galeri seni, mushola, klinik, wartel, nursery room, toilet dan tempat parkit yang representative. Jawa Timur Park juga dilengkapi dengan klub bunga, butik resort dan pondok penginapan Jatim Park yang membuat acara wisata terasa lebih nyaman, tenang, menyenangkan.

2.3. Etnik Nusantara
1.    Bali
Bali merupakan daerah yang mempunyai tradisi yang khas. Karya seni Bali merupakan hasil akulturasi Bali Kuno, Hindu dan Jawa yang terwujud dalam kebudayaan Hindu dan Bali.
Ciri khas kebudayaan Bali :
a.    Ornamen dan patung Bali yang khas
b.    Barang Bali yang dipengaruhi oleh budaya Cina
c.    Batik bertuah Bali yang disebut “Geringsing”
d.    Pakaian adat pria Bali yang disebut “Udeng”
e.    Rumah adat Bali yang disebut “Pura”

2.    Papua
Nama suku pedalaman di daerah Papua yaitu “Suku Dani”. Jika dilihat dari busana dan tata rias suku Dani terbilang sangat khas bila dibandingkan dengan etnik lainnya di Papua, diantaranya adalah :
  • Koteka / Holim : Busana adat kaum laki-laki berupa penutup alat kelamin dari “kala basak” sejenis labu Cina yang  dikeringkan.
  • Yokal : Busana kaum ibu (wanita yang sudah menikah)  terbuat dari serat akar hutan yang dipintal menjadi  semacam rok
  • Soli   : Pakaian sehari-hari suku Dani yang terbuat dari sejenis daun pandan.

3.    Mandar dari Sulawesi Selatan
Nama baju adat adalah Mandar dengan ciri-ciri yaitu :
a.    Berbentuk segi empat
b.    Tidak berlengan
c.    Sisi samping kain dijahit dan bagian atas dilubangi untuk memasukkan kepala dan sekaligus merupakan leher baju.

2.4  Galeri Belajar
1.    Galeri Kimia
a.   Nama Alat : Percobaan asam – basa
      Kegunaan : Mengenai sifat dari larutan asam dan basa
      Cara penggunaan : Mencampurkan larutan asam dan basa dengan larutan alkohol
b.  Nama Alat : Percobaan kimia
      Kegunaan : Mengetahui reaksi kimia yang terjadi pada percobaan tersebut
      Cara penggunaan : Mencampurkan larutan kimia
c.   Nama Alat : Percobaan Presipitasi
      Kegunaan : Reaksi kimia yang dapat membentuk endapan
      Cara penggunaan : Menambah Pimbal (II) Nitrat (Pb(NO3)2)

2.    Galeri Fisika
a.    Nama Alat : Gong
Kegunaan : Sebagai penghasil gelombang yang berada pada kisaran frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia (Frekuensi 20 Hz – 20 KHz)
Cara penggunaan : Dipukul
b.    Nama Alat : Pipa Suara
Kegunaan  :  Mengetahui gelombang suara yang merapat secara longitudinal
Cara penggunaan : Dengan merapatkan dan merenggangkan jarak partikel udara yang menjadi medium rambatnya.
c.    Nama Alat : Kubah Gema
Kegunaan : Dipantulkan dan difokuskan oleh atap parabola
Cara penggunaan : Bila anda bertepuk tangan di atas fokus maka suara lebih keras

3.    Galeri Biologi
a.    Nama Alat : Batang Pohon
Kegunaan : Dengan menghitung lingkaran pada penampang melintang batang pohon
Cara penggunaan : Dihitung lingkarannya
b.    Nama Alat : Mikroskop
Kegunaan : Melihat sel atau organisme yang sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata
Cara penggunaan : Melihat melalui lensa obyektif


c.    Nama Alat : Alat Peraga (Kerja Jantung)
Kegunaan : Untuk mengetahui detak jantung pada saat manusia beraktivitas
Cara penggunaan :  menekan tombol pada alat peraga

2.5  Taman Agro
1.    Taman Buah-buahan
a.    Nama buah    :     Apel Manalagi
Berasal dari    :    Asia bagian barat daya, terutama dibudidayakan di Eropa, Rusia, Cina, Amerika Serikat, Turki,  Jepang dan Argentina.
b.    Nama buah    :     Sirsat
Berasal dari    :    Amerika tropik
Penyakit    :     Antraknosa dan busuk coklat batang
Hama    :    Kutu perisal dan kutu busuk
c.    Nama buah    :     Besaran
Berasal dari    :    Cina, menyebar sampai ke Indonesia

2.    Taman Sayur-sayuran
a.    Nama sayur    :     Mint
Kegunaan    :    Obat dan sayur
Penyakit    :    Busuk daun
b.    Nama sayur    : Tomat
Kegunaan    :    Pencegah kekurangan vitamin A
c.    Nama sayur    :     Labu Siam
Kegunaan    :    Penyembuh Penyakit


2.6  Taman Sejarah
1.    Area Dewi Purwati
Asal model    : Tulung Agung
2.    Area Ganesa
Asal model    : Karang Kates, Malang
3.    Area Singa
Asal model    : Abad IX dan XIV M




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari karya tulis ini dapat disimpulkan obyek wisata Jatim Park merupakan objek wisata yang baik untuk bermain, disini banyak sekali permainan yang sangat menantang dan dapat untuk menguji nyali. Sehingga banyak pengunjung yang ketakutan tapi tetap menaiki permainan itu satu persatu. Wahana permainan itu seperti Spinning Couster, tornado, jet couster, dan lain-lain.
Tidak hanya wahana permainan, disana juga ada wahana pendidikan yang sangat bermanfaat bagi kita tentang dunia dan lebih mengenal nusantara kita. Di antara wahana pendidikan itu yaitu Galeri Nusantara, Galeri Fisika, Galeri Kimia, dan lain-lain.

3.2  Saran
  1. Sebaiknya Jatim Park I menambah wahana permainan menjadi lebih banyak lagi sehingga pengunjung semakin tertarik untuk berkunjung ke Jatim Park I.
  2. Sebaiknya wahana pendidikan dibuat lebih menarik lagi, misal dengan menambah wawasan di dalamnya.
  3. Sebaiknya dalam melayani pengunjung, para pegawai memberikan pelayanan yang ramah dan sopan.

Contoh Karya Tulis Pantai Parangtritis


PESONA INDAH PANTAI PARANGTRITIS




KARYA TULIS
Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat
menempuh Ulangan Tengah Semester Gasal
Tahun Pelajaran 2013/2014
SMP Negeri 1

 



Disusun oleh :
                                                    Nama    : 
                                                    Kelas     : 
                                                    No          :

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
 
 
 
 
 
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh guru pembimbing dan disahkan oleh Kepala Sekolah sebagai syarat dalam menempuh Ulangan Tengah Semester Gasal Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Grogol Tahun Pelajaran 2013/2014.

Hari           :
Tanggal    :


          Mengesahkan                                                                                    Menyetujui
        Kepala SMP N 1                                                                            Guru Pembimbing



(..................................)                                                                 (..................................)
NIP.                                                                                                        NIP. 


 
 
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan untuk :
1.    Bp. ..............., selaku Kepala Sekolah SMPN 1
2.    Ibu ..............., selaku pembimbing karya tulis
3.    Bapak ..............., selaku wali kelas VIII E
4.    Kedua orangtua saya yang telah mengizinkan saya berwisata ke Jogjakarta
5.    Teman-teman yang telah membantu saya
6.    Pembaca yang budiman





MOTTO

1.    Penyesalan hanya akan membuang waktumu. Tetap semangat dan berpikir positif
2.    Jangan terpuruk hanya karena sikap seseorang yang mengecewakanmu karena di luar sana banyak yang sedang menanti senyum manismu
3.    Gagal bukan berarti kita kalah
4.    Buku adalah jendela dunia
5.    Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
6.    Tiada hari tanpa belajar
7.    Tak perlu bersedih ketika impian tak jadi kenyataan
8.    Jika ada kemauan pasti ada jalan
9.    Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha
10.    Pengalaman adalah guru yang paling baik





KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang ditugaskan oleh pihak sekolah.
Dari kegiatan yang penulis lakukan, penulis menyusun karya tulis yang berjudul “PESONA INDAH PANTAI PARANGTRITIS”. Penulis meyakini bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, dengan dasar itulah penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



                                                                                                                                  Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................       i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ................................................       ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................       iii
HALAMAN MOTTO .........................................................................................       iv
KATA PENGANTAR ..........................................................................................       v
DAFTAR ISI .....................................................................................................       vi
BAB I    PENDAHULUAN
              A. Latar Belakang ................................................................................       1
              B. Tujuan Penulisan  .............................................................................      1
              C. Metode Penulisan ............................................................................       1
              D. Sistematika Penulisan .....................................................................       2
BAB II  PEMBAHASAN
              A. Sejarah Pantai Parangtritis ..............................................................       3
              B. Lokasi Pantai Parangtritis ................................................................       3
              C. Keistimewaan Pantai Parangtritis ....................................................       5
BAB III PENUTUP
              A. Kesimpulan .....................................................................................       7
              B. Saran ..............................................................................................       8
DAFTAR PUSATAKA
LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pesona dan keindahan Pantai Parangtritis memang tidak diragukan lagi. Selain keeksotisan pantainya, parangtritis  juga dikenal dengan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat. Hal itu adalah salah satu daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk memilih judul “Pesona Indah Pantai parangtritis”.
 
B. Tujuan Penulisan
1.    Sebagai tugas yang diberikan oleh sekolah
2.    Karya tulis ini dibuat guna melengkapi syarat dalam menempuh tes tengah semester gasal 2013/2014
3.    Dapat memahami lebih jauh tentang Pantai Parangtritis

C. Metode Penulisan
1.    Metode Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan mengunjungi langsung lokasi Pantai Parangtritis
2.    Metode Internet
Penulis menyusun data-data yang diambil dari internet

D. Sistematika Penulisan
Halaman Judul
Halaman Persetujuan dan Pengesahan
Halaman Persembahan
Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB  I    PENDAHULUAN
              A. Latar Belakang
              B. Tujuan Penulisan
              C. Metode Penulisan
              D. Sistematika Penulisan
BAB  II  PEMBAHASAN
              A. Sejarah Pantai Parangtritis
              B. Lokasi dan Fasilitas Pantai Parangtritis
              C. Keistimewaan Pantai Parangtritis
BAB III PENUTUP
              A. Kesimpulan
              B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pantai Parangtritis
Sejarah nama Parangtritis bisa dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti air yang menetes dari batu.
Pantai Parangtritis diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri. Masyarakat setempat meyakini Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan atau yang dikenal dengan nama Nyai Roro Kidul. Menurut mereka, Nyai Roro Kidul menyukai warna hijau, oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis disarankan tidak memakai baju berwarna hijau. Selain sarat dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga dikisahkan sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah Panembahan Senopati selesai menjalani pertapaan. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk melakukan upacara Labuhan dari Keraton Jogjakarta.

B. Lokasi Pantai Parangtritis
Kawasan wisata Pantai Parangtritis  terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Jogjakarta, sekitar 27 km sebelah selatan Kota Jogjakarta dengan jalan yang relatif datar sehingga sangat mudah dicapai. Dari arah Kota Yogyakarta terdapat dua jalur yang dapat dilalui untuk mencapai kawasan ini. Jalur yang pertama adalah jalur lurus Jogjakarta – Jalan Parangtritis – Kretek – Parangtritis. Jalur ini merupakan jalur utama yang biasa digunakan wisatawan maupun masyarakat luas pada umumnya. Jalur yang kedua adalah jalur Jogjakarta – Imogiri – Siluk – Parangtritis. Jalur ini memang lebih jauh namun menjanjikan panorama alam yang juga jauh lebih indah dan menakjubkan. Sepanjang perjalanan naik turun bukit tersebut (jangan khawatir karena jalannya sudah lebar dan beraspal halus) mata Anda akan dimanjakan dengan areal persawahan yang luas menghijau, suangai yang mengalir indah, serta deretan bukit karst. Dari atas bukit, Anda akan bisa menyaksikan pemandangan pohon-pohon yang menghijau dari bukit-bukit di bawahnya. Udara dijamin sangat sejuk dan segar, terlebih jika Anda pergi pada waktu pagi hari atau sore hari. Selain itu Anda juga akan melewati lokasi Makam Raja-Raja Imogiri.
Fasilitas di kawasan wisata ini sudah cukup lengkap. Di sekitar pantai terdapat banyak sekali hotel dan penginapan dengan berbagai range harga, termasuk hotel dan penginapan yang terletak di atas bukit yang menawarkan pemandangan pantai yang sangat indah. Di sekitar kawasan pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai macam toko souvenir dan oleh-oleh khas Jogjakarta (Bantul), toko-toko kelontong, dan warung-warung makan. Khusus mengenai makanan, sebaiknya Anda tidak melewatkan wisata kuliner di Pantai Depok yang menyediakan ikan dan makanan laut segar lainnya, langsung dibeli dan dimasak di tempat, dengan pilihan bumbu masakan yang sangat lezat. Anda bisa membeli berbagai jenis ikan, udang, cumi-cumi, atau kepiting di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok dan menyewa jasa masak (yang sekaligus menyediakan tempat makan lesehan, nasi, sambal, lalapan, dan berbagai jenis minuman termasuk kelapa muda segar) di warung-warung yang berjejer di sepanjang Pantai Depok. Menyantap seafood segar dan mantap di Pantai Depok ini relatif murah dan terjangkau. Di Pantai Depok juga terdapat pasar tradisional yang menjual berbagai macam jajanan khas pantai, seperti ikan goreng, undur-undur goreng, peyek ikan, dan sebagainya. Tersedia juga disini rujak (buah-buahan segar dengan bumbu manis pedas) dengan harga yang sangat terjangkau.
Kawasan wisata Pantai Parangtritis juga menyediakan lahan parkir yang luas dan penyewaan kamar mandi. Sedangkan di bibir pantai Anda bisa menyewa dokar (kereta kuda), motor ATV, kuda, maupun paralayang yang sangat menantang adrenalin. Berfoto-foto di kawasan gumuk pasir membuat Anda seolah-olah sedang berfoto di gurun pasir di Afrika, tak heran tempat ini sering digunakan untuk foto-foto prewedding. Disarankan Anda tidak berenang terlalu dalam, karena ombak Pantai Parangtritis  cukup berbahaya.
Tiket masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis (meliputi seluruh kompleks)  adalah  Rp  3.000,- per orang ditambah  biaya  asuransi  sebesar  Rp 250,- per orang. Sedangkan retribusi untuk sepeda motor adalah Rp 500,-, mobil Rp 1.000,-, dan bus pariwisata Rp 2.000,-. Untuk menyewa kuda atau dokar, Anda bisa membayar Rp 20.000,- untuk satu kali putaran bolak-balik, dan  untuk  menyewa  mobil  ATV  tarifnya  adalah  sekitar  Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- per setengah jam.

C. Keistimewaan Pantai Parangtritis
Parangtritis adalah sebuah pantai sebuah pantai yang landai dan mempesona dikombinasikan dengan bukit berbatu, bukit pasir, dengan pasir berwarna hitam. Pantai Parangtritis yang cantik memiliki banyak fenomena yang menarik, baik pemandangan alamnya maupun kisah supranaturalnya. Ombak Parangtritis selalu membawa kayu dan bambu menuju darat yang mungkin berasal dari pantai lain di dekatnya. Beberapa kayu diambil dan dibawa oleh penduduk setempat untuk kemudian digunakan di rumah mereka sendiri. Pantai Parangtritis juga merupakan sebuah kawasan wisata yang sempurna untuk menikmati matahari terbenam (sunset) yang sangat romantis.
Kompleks yang termasuk kawasan Pantai Parangtritis  meliputi: Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, Datarang Tinggi Gembirowati, Petilasan Parangkusumo, Pemandian Parangwedang, Makam Syeh Maulana Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam Ki Ageng Selohening. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok, dan Gumuk Pasir (barchan). Di Parangkusumo terdapat kolam pemandian air panas (belerang) yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Kolam ini ditemukan dan dipelihara oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Adanya komplek kerajinan kerang, hotel bertaraf Internasional (Queen of South), serta penyewaan paralayang, dokar wisata, kuda dan motor ATV (All-terrain Vechile), juga para penjual jagung bakar dan jajanan-jajanan tradisional lainnya di Parangtritis ikut menyemarakkan pariwisata di wilayah ini.
Anda juga dapat sedikit naik ke bukit kecil yang berada di sisi utara Pantai Parangtritis. Di sana banyak tersedia warung-warung kecil yang menawarkan pemandangan pantai yang menakjubkan dari atas bukit. Sambil menikmati sebutir kelapa muda dan jajanan ringan khas, dapat merasakan angin pantai yang kencang berhembus sambil menyaksikan pemandangan sepanjang garis Pantai Parangtritis  yang terlihat semua dari atas bukit tersebut. Jika menginginkan medan yang lebih menantang, bisa juga mengunjungi bukit Parangndog, yang terletak di sebelah timur Pantai Parangtritis, pada perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Di bukit Parangndog ini, terdapat sebuah tempat yang dikhususkan untuk olahraga paralayang dan gantole. Untuk mencapai kawasan tersebut medannya cukup berat dan menantang, namun sesampainya di atas, semua akan terbayar lunas dengan pemandangan samudera luas tanpa batas dan tak terhalang apapun, cocok sebagai tempat untuk menanti matahari tenggelam. Selain itu, juga akan disambut oleh warung sederhana dengan sapaan Ibu penunggunya yang ramah. Di situ juga merupakan tempat parkir motor dan mobil. Dengan berjalan kaki naik ke atas di antara bebatuan kapur, akan mencapai tempat yang digunakan untuk take off gantole. 
 
 
 
 
 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Parangtritis adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang yang cukup terkenal di Yogyakarta, mempunyai keunikan pemandangan ombak yang besar dan adanya gunung-gunung pasir di sekitar pantai. Parangtritis adalah sebuah pantai sebuah pantai yang landai, dengan bukit berbatu, pesisir dan berpasir putih serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Di kawasan ini wisatawan dapat berkeliling pantai menggunakan bendi dan kuda yang disewakan dan dikemudikan oleh penduduk setempat. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari Kraton Yogyakarta. Menjelang sore kita dapar menikmati suasana matahari terbenam (sunset) dan pada malam menjelang, kedai-kedai bambu para penjaja makanan di sekitar pantai mulai berjualan. Kita dapat menikmati hangatnya wedang jahe dan jagung bakar di keheningan malam pantai parangtritis. Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan pesona tersendiri. Hampir setiap malam jumat kliwon dan selasa kliwon, para pengunjung maupun nelayan setempat melakukan ritual di pantai tersebut. Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kemang warna-warni ke laut. Puncak acara ritual biasanya terjadi malam 1 suro, dimana para nelayan meinta keselamatan dan kemurahan rezeki dari penguasa bumi dan langit.
Penamaan Parangtritis memiliki sebuah cerita sejarah tersendiri. Konon, seseorang bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit  datang ke daerah ini beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi Parangtritis, dari kata parang (batu) dan tumaritis (tetesan air). Sehingga pantai tersebut diberi nama Parangtritis. Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parantai Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian. Labuhan yang merupakan tradisi tahunan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat digelar dalam waktu setahun sekali. Surakso yang juga merupakan juru kunci atau sesepuh di wilayah Parangtritis mengatakan, labuhan merupakan tradisi yang digelar tiap tahun dan delapan tahunan (sewindu) dalam penanggalan Jawa. Labuhan delapan tahunan digelar dengan melabuh sejumlah pakaian milik Sri Sultan Hamengku Buwono Buwono, berupa jarik dan kemben yang ditaruh di atas empat ancak (tempat sesaji terbuat dari bambu ukuran satu meter persegi).

B. Saran

Sebaiknya pengunjung dan pengelola tempat wisata dari Pantai parangtritis selalu menjaga kebersihan lingkungan pantai, agar kelestariannya tetap terjaga dan semakin menambah minat wisatawan untuk mengunjungi Pantai Parangtritis.